Pada Tanggal 17 Oktober 2016, Program Studi Akuntansi Mengadakan acara Kuliah Dosen Tamu dengan tema "Peran Akuntan dalam Pemberantasan dan Pencegahan Fraud" yang disampaikan oleh Prof. Dr.Haryono Umar, SE, Ak., M.Sc., CA, Mantan Inspektur Jendral Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2012-2015) danMantan Wakil Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (2007-2011) serta Guru Besar Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Jakarta (STIEMJ) dan dimoderatori oleh Dr. Nadirsyah, SE., M.Si., Ak., CA.
Kegiatan Kuliah Umum Tersebut merupakan agenda rutin setiap semester yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas keilmuan dan kompetensi akuntansi para dosen maupun mahasiswa Akuntansi. Setiap pelaksanaannya para pemateri yang diundang sebagai dosen tamu mengusai bidang ilmu yang berbeda yang berada dibawah rumpun dan turunan ilmu Akuntansi, sebagaimana dalam kuliah tamu kali ini lebih membahas bidang akuntansi manajemen dan sistem pendataan.
Dalam presentasinya, Prof. Dr. Haryono Umar banyak membahas mengenai pentingnya memahami konsep kecurangan (fraud) yang dapat mengarah kepada terjadinya tindak pidana korupsi dan jenis-jenis pelanggaran pidana yang berkaitan dengan perilaku koruptif yang mungkin terjadi baik di dunia bisnis maupun pemerintahan. Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Haryono juga mencoba untuk membentuk profile dari pelaku kecurangan serta mengupas secara mendalam tentang peranan yang dapat dilakukan oleh akuntan untuk mencegah, memberantas dan melawan perilaku koruptif. Dijelaskan pula tentang tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang dapat diambil oleh akuntan guna menentukan tindakan preventif yang tepat untuk diambil dari setiap tindakan perilaku koruptif yang mungkin terjadi.
Selama kegiatan kuliah tamu berlangsung, begitu banyak interaksi dalam bentuk diskusi dan pertanyaan dari peserta baik di kalangan mahasiswa dan dosen. Tercatat lebih dari 20 penanya dari kalangan mahasiswa dan dosen yang menanyakan tentang bagaimana proses pengwasan dan pemeriksaan dilakukan dan bagaimana memastikan bahwa realisasi anggaran dapat optimal.
Berita Lainnya