XL Future Leaders (XLFL) merupakan salah satu program yang berasal dari dana CSR (Corporate Social Responsibility) di bidang pendidikan oleh perusahaan XL Axiata. Program yang mencari bibit-bibit pemimpin dari seluruh Indonesia ini sudah berjalan selama 5 tahun. Tahun ini XLFL kembali menjaring 150 bibit pemimpin dari seluruh Indonesia, termasuk salah satunya dari jurusan Ekonomi Islam Universitas Syiah Kuala.

“Alhamdulillah saya terpilih menjadi salah satu XLFL Batch 5 tahun ini. Awal mulanya saya mengetahui info tentang XLFL dari media sosial, kemudian saya mengikuti roadshow yang diadakan oleh pihak XL di fakultas MIPA. Dari situlah saya tertarik menjadi salah satu XLFL dan mulai mendaftar secara online. Pendaftaran online ini pada bulan Juli hingga Agustus, dimana disini kita harus mengisi biodata diri termasuk riwayat organisasi yang kita ikuti, sebenarnay inilah kunci utamanya. Jika kita aktif berorganisasi maka kita bisa menjawab pertanyaan selanjutnya yang juga diberikan secara online yaitu mendeskripsikan kegiatan yang pernah diikuti bersama organisasi, bagaimana cara berkoordinasi dan mengatur tim, serta masalah apa saja yang kita hadapi dari organisasi dan bagaimana cara mengatasinya”, ungkap Maulidar Agustina salah satu mahasiswi jurusan Ekonomi Islam FEB Universitas Syiah Kuala yang terpilih menjadi salah satu XLFL Batch 5.

Ia juga melanjutkan, setelah mendaftar online, kita menunggu selama satu bulan. Dari kurang lebih sebelas ribu pendaftar online, dipilih menjadi dua ribu orang dan itu termasuk saya salah satunya. Pada bulan Oktober saya mengikuti tes langsung di Graha XL Aceh di Lampriet, sedangkan wilayah lainnya juga melakukan tes yang sama namun di graha XL provinsinya masing-masing. Dari Aceh, sekitar kurang lebih empat puluh orang mengikuti serangkaian tes yang sama dengan provinsi lain meliputi tes bahasa inggris, tes GMAT (General Management Administration Test), tes In-tray, Focus Group Discussion (FGD) dan terakhir tes wawancara. Dari serangkaian tes tersebut, menurutnya paling sulit adalah tes In-tray dan FGD, karena keduanya membutuhkan nalar seorang pemimpin dalam menyelesaikan masalah dan bagaimana cara menghargai pendapat orang lain, terlebih tes ini menggunakan bahasa inggris.

“Hasil tes ini diumumkan di akhir Oktober dan terpilihlah 7 mahasiswa dari Aceh dan 143 mahasiswa dari seluruh provinsi lain yang ada di Indonesia. 7 orang tersebut 1 orang dari Unimal Lhokseumawe, 2 orang dari UIN Ar-Raniry dan 4 orang dari Unsyiah. 4 mahasiswa tersebut yaitu 1 dari Teknik, 2 dari International Accounting Program dan 1 lagi, saya sendiri dari Ekonomi Islam. Saya sangat bangga menjadi salah satu dari 7 mahasiswa yang mewakili Aceh dan saya berasal dari jurusan Ekonomi Islam yang masih terbilang baru di Unsyiah”, ujarnya.

Ia menambahkan, pada bulan November 2016 tepatnya pada tanggal 17-19 ia menghadiri National Conference dan bertemu dengan seluruh mahasiswa yang terpilih dari seluruh Indonesia. Nantinya, ia akan belajar tentang kepemimpinan melalui XLFL pada setiap weekend 3 bulan sekali selama 2 tahun. Ia berharap, bisa mendapat ilmu yang bermanfaat dari program ini, dan menyarankan kepada adik-adik jurusan Ekonomi Islam agar mempersiapkan diri menjadi salah satu XLFL Batch 6 dengan aktif berorganisasi namun bisa menyeimbangkannya dengan prestasi akademik.

Bagikan Berita ini

Berita Lainnya