Saat ini depresi kesepian pada remaja ramai dibincangkan di kalangan remaja. Tidak sedikit dari remaja yang merasakan kesepian ketika mereka sedang mengalami kesedihan, rasa kehilangan, dan kekecewaan. Secara definisi menurut Masi et al. (2011), kesepian adalah keadaan ketika seseorang merasa hubungan sosial yang dimilikinya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Dilihat dari definisi nya kesepian tidak selalu dikarenakan kesendirian, tetapi juga ketika ekspektasi remaja terhadap hubungan sosial yang yang sudah dibangun tidak sesuai dengan apa yang di harapkan.

Artikel ini akan membicarakan tentang apa yang di maksud kesepian dari beberapa ahli, penyebab, dampak dan cara menghindari sehingga dapat mengatasi penyebab dari depresi kesepian pada remaja tersebut.

Adapun menurut para ahli terkait kesepian. Kesepian adalah merasa terasingi dari sebuah kumpulan, tidak dicintai oleh lingkungan, tidak kompeten dalam berbagi kekhawatiran, terpisah dari yang ada di sekitar (Beck & Dkk dalam David G. Myers,2012). Ada pula menurut Agus Abdul Rahman (2013) kesepian juga merujuk pada kegelisahan subjektif yang dirasakan pada saat suatu hubungan sosial kehilangan ciri-ciri penting baik dari kualitatif maupun kuantitatif. Santrock (2002) juga mengatakan bahwa kesepian ketika merasa bahwa tidak ada satu orang pun yang memahami, merasa terisolasi, dan tidak memiliki seorang pun yang bisa dijadikan pelarian saat sedang dibutuhkan atau sedang stres. Dari menurut para ahli kita bisa menilai bahwa banyak sekali penyebab pada remaja mengapa merasakan kesepian tersebut. Pada zaman sekarang banyak sekali remaja kurang berkomunikasi secara langsung, zaman semakin canggih tidak sedikit dari remaja lebih menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Kesepian juga dapat memicu stres pada remaja dikarenakan remaja merasakan tidak ada tempat meluapkan semua perasaan dan juga emosi yang dirasakan, dan pada akhirnya remaja memilih untuk diam dan memendam hal tersebut. Dengan demikian memilih diam akan membuat remaja menjadi stres seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sebagai remaja itu membutuhkan orang lain walaupun tidak selalu bersifat positif tetapi memiliki tempat yang ingin disinggahi di kala sendirian


Kesepian yang dialami remaja bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Adapula menurut Peplau dan Perlman, kesepian bisa terjadi karena 2 faktor utama, yaitu: Faktor Personal dan Faktor Situasional. Faktor Personal ini lebih tertuju pada karakteristik seseorang, seperti introvert yang kita ketahui, tipe kepribadian ini lebih terfokuskan pada pikirannya sendiri. Contoh lain seperti kurangnya kemampuan bersosial seperti susah berbicara, susah nyambung pada pembicaraan remaja lain. Karakteristik ini pada akhirnya menyebabkan seseorang kurang tertarik untuk memiliki relasi yang luas juga tidak dapat kesempatan terlibat pada forum yang besar. Adapula Faktor Situasional ini lebih tertuju pada lingkungan sekitar remaja yang mungkin tinggal jauh dari pemukiman warga yang ramai, juga budaya yang diterapkan pada kehidupan remaja tersebut mungkin berlatar belakang melakukan semuanya sendiri atau tidak membutuhkan orang lain.

Yang pada akhirnya membatasi relasi sosial seseorang dengan seseorang lainnya.

Adapun cara bagaimana untuk menghindari kesepian pada remaja yaitu bisa dengan terlibat aktif dengan kegiatan yang di lakukan komunitas sekitar. Dengan mengikuti kegiatan tersebut remaja bisa menemukan hal baru yang sebelumnya tidak pernah diketahui, juga bisa membuat remaja mengasah diri sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik juga bisa memiliki banyak relasi untuk kehidupan kedepan. Karena yang kita tahu jika kita memiliki banyak relasi suatu saat kita akan mudah menjalankan kegiatan kita.

Kesepian pada remaja juga bisa diatasi dengan cara melakukan hal baru yang mungkin selama ini tertunda, remaja bisa memulai dengan cara menjalankan hobi baru dan bertemu sesama remaja lain yang memiliki hobi yang sama, dari hal itu remaja bisa menukar pikiran bersama dan bersosial dengan orang lain. Jadi jangan pernah takut untuk membuka langkah baru dalam perjalanan hidup kamu.

Oleh : Nadiya Nabila Alya Rachman Mahasiswi Psikologi Fak. Kedokteran USK


REFERENCES :

Akbar, F. (2021, December 4). Mengatasi Kesepian agar Kamu Lebih Bahagia. Satu Persen. https://satupersen.net/blog/memahami-dan-mengatasi-kesepian

Barreto, M., Victor, C., Hammond, C., Eccles, A., Richins, M. T., & Qualter, P. (2021).

Loneliness around the world: Age, gender, and cultural differences in loneliness. Personality and Individual Differences, 169, 110066.

Putu, S. A. G. (2023). Sendiri dan Sepi: Apakah Kesendirian Selalu Menyebabkan Kesepian? - Pusat Inovasi Psikologi Universitas Padjadjaran. (n.d.). https://pip.unpad.ac.id/postdetail/sendiri-dan-sepi-apakah-kesendirian-selalu-menyebabkan-kesepian

Wisnubrata. (2021, July 7). Kesepian pada Remaja dan Cara Mengatasinya.

KOMPAS.com.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/07/153714320/kesepian-pada-remaja-dan-cara-mengatasinya?page=all

Bagikan kategori lain ini

kategori lain Lainnya